Site icon BeritaJunior.com

Terungkap, Victor Lindelof Mungkin Tak Akan Pernah Bela Manchester United Jika Tak Mau Bersabar

Victor Lindelof mungkin tidak akan pernah mengenakan kostum Manchester United andai tidak mau sedikit bersabar. Dia beruntung punya pembimbing yang tepat di Benfica, tempatnya tumbuh jadi pemain potensial.

Bek asal Swedia ini hengkang ke Old Traffrod pada musim panas 2017 lalu. MU memandangnya sebagai investasi jangka panjang, Lindelof masih muda dan punya potensi jadi salah satu bek top.

Sempat kesulitan, bek 25 tahun ini sekarang jadi salah satu andalan Ole Gunnar Solskjaer. Lindelof jelas terlihat mulai percaya diri, mulai menemukan perannya dalam tim MU.

Uniknya, mungkin karier Lindelof tidak akan sebagus ini andai dia tidak mau bersabar di Benfica.

Perjalanan karier Lindelof disampaikan langsung oleh mantan pelatih Benfica, Rui Vitoria. Katanya, sebelum mendapatkan kesempatan bermain di tim inti Benfica, Lindelof nyaris pergi bergabung dengan tim kasta kedua Liga Inggris.

Saat itu Lindelof mulai tidak sabar karena tidak kunjung mendapatkan kesempatan bermain di tim inti. Untungnya transfer ini batal karena Vitoria bisa meyakinkan Lindelof.

“Victor, sekitar satu atau dua pekan sebelum penutupan bursa transfer musim dingin, mendatangi ruang kerja saya dan bicara pada saya dan Rui Costa bahwa dia ingin pergi,” buka Vitoria kepada BTV.

“Katanya dia mendapatkan tawaran dari tim kasta kedua Liga Inggris dan bahwa dia ingin pergi karena ingin mendapatkan kesempatan bermain.”

Keinginan Lindelof dapat dipahami, Vitoria tidak menyalahkannya. Namun, saat itu dia tahu bahwa yang terbaik bagi Lindelof adalah bertahan dan menunggu kesempatan untuk bermain di tim inti.

“Saya berkata padanya: ‘Sudah sangat dekat, pintu Anda sebentar lagi terbuka, hanya ada satu kesempatan yang mungkin muncul’,” lanjut Vitoria.

“Dan dia setuju bertahan, lalu ada cedera pada Luisao, cedera lainnya untuk Lisandro, dan ketika Lindelof harus bermain, dia sudah siap.”

“Sekarang dia bermani di Inggris untuk salah satu klub terbesar di dunia karena dia tahu harus sabar menunggu kesempatan,” pungkasnya.

Exit mobile version