Site icon BeritaJunior.com

Arema FC Resmi Dijatuhi Tiga Sanksi Oleh Komdis PSSI

Arema FC Resmi Dijatuhi Tiga Sanksi Oleh Komdis PSSI

Berita Bola – Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akhirnya memberikan hukuman kepada Arema FC, terkait kerusuhan saat melawan Persib Bandung dalam laga lanjutan Liga 1. Ada tiga hukuman yang diberikan pada kubu Singo Edan. Arema FC Resmi Dijatuhi Tiga Sanksi Oleh Komdis PSSI

Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan pada 15 April lalu berakhir ricuh. Para penonton memasuki lapangan saat laga memasuki injury time, dan memaksa laga terpaksa dihentikan dengan skor akhir 2-2.

Tak hanya itu, pelatih Persib dan beberapa pemainnya mengalami luka karena terkena lemparan penonton. Beberapa Aremania juga jatuh pingsan karena mendapat tembakan gas air mata, dan berdesakan-desakan saat kerusuhan terjadi.

Akhirnya, Komdis PSSI memberikan hukuman lewat dua surat yang dikeluarkan pada Kamis 19 April 2018 malam WIB. Dalam surat pertama bernomor 022/L1/SK/KD-PSSI/IV/2018 tentang kerusuhan suporter, Komdis memberikan denda sebesar Rp250 juta kepada Arema.

Sementara dalam surat kedua bernomor 023/L1/SK/KD-PSSI/IV/2018 tentang tingkah laku buruk panitia pelaksana pertandingan, Arema dikenai denda Rp50 juta. Artinya, total Rp300 juta denda yang diterima oleh kubu Arema.

Terakhir, Arema juga harus menutup tribun stadion bagian timur dalam dua laga kandang berikutnya, yakni melawan Persipura (27 April 2018) dan PSM Makassar (13 Mei).

Sebelumnya, Arema juga juga sudah menyatakan permohonan maafnya kepada semua insan sepakbola di Tanah Air atas insiden ini. Arema juga berjanji akan bertanggung jawab atas jatuhnya korban dari pihak Aremania.

“Manajemen dan Panpel menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh insan sepak bola Indonesia. Terutama Malang dan Bandung, terkait musibah di Stadion Kanjuruhan pada 15 April 2018 lalu,” ungkap media officer Arema FC, Sudarmaji, di situs klub.

“Manajemen Arema FC juga bertanggung jawab atas kerugian dan jatuhnya korban luka yang kini dirawat intensif di rumah sakit di Malang.”

Exit mobile version