Darmian Rindu Suasana Serie A
BeritaJunior.com – Kebanggaan jadi sisi dari Manchester United masih dirasakan oleh pemain dari Italia, Matteo Darmian. Akan tetapi dia tidak menolak jika kerinduan dirinya bermain di Serie A masih terbesit dalam pikirannya sampai saat ini. Darmian Rindu Suasana Serie A
Sesudah tampil bagus bersama dengan Torino, bek sayap berusia 29 tahun tersebut pilih untuk merantau ke Inggris. Dia dibawa ke Old Trafford pada tahun 2015 lalu dengan bandrol yang lumayan besar pada saat itu, yaitu 18 juta euro.
Apes buat Darmian, dia tidak berhasil tunjukkan tampilan apiknya saat disana. Walau The Red Devils sudah seringkali bertukar pelatih, akan tetapi dirinya tetap harus tidak jadi pilihan penting dan baru mengoleksi 88 tampilan dari empat musimnya di MU.
Nama Darmian sering dibicarakan pada tiap-tiap bursa transfer, dengan isu yang mengatakan jika dia akan selekasnya pulang ke Italia. Juventus, Inter Milan, Napoli, dan ikut Roma disebutkan menjadi klub labuhan setelah itu.
Sayangnya, isu tersebut tidak ada yang jadi riil. Walau sebenarnya Darmian, yang baru mengoleksi tiga tampilan di Premier League musim ini, mengakui merindukan situasi Serie A.
“Saya ingin berkata, jika saya begitu merindukan Serie A dan Italia saat ini,” tutur Darmian saat diwawancarai oleh La Gazzetta dello Sport.
Kerinduannya itu tidak kurangi sedikitpun perasaan bangganya karena dapat membela klub terpenting seperti Manchester United. Walaupun begitu, dia tidak dapat menolak jika dirinya ingin kembali pada Italia dalam tempo dekat, atau sangat tidak dapat tampil bersama dengan Tim nasional.
“Saya ketahui saya sedang ada di salah satunya klub terbaik dunia, dan saya begitu bangga dapat membela Manchester United, tapi saya merindukan Italia. Saya cinta negara saya,” imbuhnya.
“Kembali bermain untuk Italia adalah tujuan saya. Roberto Mancini belumlah mengontak saya, tapi harapannya ia akan mengerjakannya di waktu yang akan hadir,” pungkasnya.
Pada musim panas tempo hari, Darmian sebetulnya diberitakan sangatlah dekat dengan Juventus dan Napoli. Sayangnya, Mourinho berupaya mati-matian untuk menjaga dirinya karena badai cedera yang sudah sempat menghajar MU di bidang pertahanan.
