Juventus Harus Waspada dengan Strategi Ajax
BeritaJunior.com – Juventus butuh berhati-hati melawan Ajax. Raksasa Belanda itu sukses mengubah ketinggalan 1-2 agregat lawan Real Madrid serta menang 4-1 pada leg kedua set 16 besar. Apakah rahasianya? Juventus Harus Waspada dengan Strategi Ajax
Hasil drawing Liga Champions di hari Jumat (15/3) tempo hari menghadapkan Juventus dengan pembunuh Real Madrid, Ajax Amsterdam. Club Belanda itu akan mengulang strategi kotornya waktu merusak Los Blancos. Berikut langkah mereka mengerjakannya.
Ajax saat itu kalah 1-2 dari Real Madrid pada leg pertama 16 besar di Amsterdam Ajang. Jadi mereka perlu kemenangan minimum dua gol pada leg kedua di stadion yang menyeramkan, Santiago Bernabeu. Serta mereka tidak cuma menang dua gol tetapi 4-1 atas tuan-rumah.
Bagaimana itu dapat berlangsung? Pertama, mereka memperoleh pertolongan dari Liga Belanda. Satu laga liga domestik Eredivise, Ajax versus Zwolle, semestinya berjalan tiga hari sebelum pertandingan leg kedua Liga Champions di Bernabeu. Tetapi pertandingan itu dimundurkan jadi 13 Maret. Itu mengakibatkan de Godenzonen mempunyai 10 hari istirahat, dengan pertandingan liga terakhir kalinya (tandang di ADO Den Haag) berlangsung pada 24 Februari. Banding itu dengan Los Blancos yang cuma mempunyai tiga hari istirahat!
Ke-2, seperti yang dapat Anda saksikan dari kutipan berikut ini, sekurang-kurangnya tiga dari empat gol Ajax pada pertandingan di kandang Real Madrid berlangsung sebab kecepatan lari serta stamina mengagumkan dari beberapa pemain de Joden.
Gol pertama contohnya. Dusan Tadic lari begitu kencang untuk menyongsong satu operan terobosan di sisi kanan lapangan. Dia masuk kotak penalti serta mengumpan pendek ke sisi kirinya, dimana Hakim Ziyech lari masuk serta menyepak bola dengan keras, mengalahkan Thibaut Courtois. Demikian juga gol kedua. Dusan Tadic meliuk-liuk hindari cegatan pada pemain Real Madrid, serta bahkan juga mengalahkan Casemiro dengan putaran ciri khas Zinedine Zidane, sebelum David Neres menjemputnya serta mencongkel bola ke atas penjaga gawang Courtois.
Gol ketiga pun demikian. Beberapa pemain Los Merengues kewalahan menguber lari pemain muda Ajax, sebelum Dusan Tadic kirim tembakan voli dari batas kotak penalti. Cuma gol ke empat dari Lasse Schoene ialah hanya satu yang datang dari bola mati, tertuju ke tiang jauh gawang.
Potensi lari cepat serta nafas panjang itu mustahil berlangsung bila beberapa pemain de Godenzonen kecapekan. Istirahat 10 hari di arena Liga Belanda seperti dimaksud diatas membantu mereka mengawasi stamina sebaik-baiknya untuk lomba lari menantang beberapa pemain Santiago Solari yang kecapekan sesudah berlaga diakhir minggu pada arena LaLiga.
Yang ketiga, Ajax akan memaksa Juventus untuk banyak lari untuk habiskan tenaga beberapa pemain Bianconeri. Dengan umur, rata-rata pemain klub Belanda itu cuma 24,1 tahun. Mereka bahkan juga turunkan daftar pemain dibawah 24 tahun, rata-rata cuma 23 tahun lebih dikit, waktu 2x meredam imbang Bayern Munchen (1-1 serta 3-3) pada pertandingan penyisihan group Liga Champions.
Bandingkanlah itu dengan Juventus yang mempunyai rata-rata pemain berumur 28,6 tahun. Bila bila Massimiliano Allegri berfikir jika mereka dapat mengalahkan Ajax yang kurang memiliki pengalaman dengan daftar pemain berumur senior, jadi umur muda beberapa pemain de Joden itu akan kembali mematikan.
Jadi itu tiga resep Ajax untuk melawan Juventus. Istirahat 9-10 hari, gerakan dari lari cepat, dan pemain berumur muda. Mereka juga bakal kembali meminta pertolongan pengelola Eredivisie untuk menggeser agenda liga domestik untuk memberikan beberapa pahlawan muda mereka istirahat lebih dari satu minggu sebelum laga-laga menantang Juventus.