Mourinho Angkat Suara Untuk Pertama Kali Usai Dipecat MU
BeritaJunior.com – Jose Mourinho pada akhirnya mulai bicara selesai pemecatannya dari Manchester United akan tetapi dia mengakui tidak ingin mengkritik atau memaparkan apa yang berlangsung di klub itu awal mulanya. Mourinho Angkat Suara Untuk Pertama Kali Usai Dipecat MU
Mourinho dikontrak oleh Setan Merah pada musim panas 2016 lalu. Dia sebetulnya masih diskedulkan untuk menempati Old Trafford sampai tahun 2020 yang akan datang.
Namun, sesudah memerankan laga matchday 17 Premier League, dia didepak oleh manajemen United. Karena MU menuliskan start terburuknya di liga semenjak tahun 1990-91 yang lalu.
Hasil jelek itu sendiri kelihatannya tidak terlepas dari hubungan yang lebih buruk dengan beberapa pemain. Demikian pula dengan minimnya suport dari manajemen klub.
Saat dikeluarkan MU, Mourinho didapati oleh beberapa jurnalis sesudah tinggalkan tempat tinggalnya di London. Waktu itu manajer asal Portugal menyatakan dia tidak ingin memaparkan apa yang berlangsung di Old Trafford, sampai dia pada akhirnya dikeluarkan.
“Saya fikir Anda kenal saya, saya tidak beralih. Apakah yang saya kerjakan saat saya tinggalkan Chelsea contohnya adalah perihal yang sama yang akan saya kerjakan saat ini,” tegas Mourinho seperti dikutip Goal International.
“Saya mengawasi beberapa hal baik dan saya tidak bicara mengenai apapun yang berlangsung di klub. Saya dapat bicara mengenai yang tidak baik tapi itu bukan saya. Manchester United miliki masa depan tiada saya dan saya miliki masa depan tiada Manchester United,” serunya.
“Ini telah selesai, itulah saya dan saya selalu seperti itu. Saya selalu begitu gawat pada manajer yang tinggalkan klub dan lalu mereka keluar dan mereka bicara mengenai perincian mengenai apakah yang berlangsung, siapa yang mesti disalahkan. Itu bukan saya,” tegasnya kembali.
Mourinho lalu mengatakan untuk saat ini dia tidak ingin kembali diganggu, terutamanya berkaitan pertanyaan mengenai apakah yang berlangsung di MU. Dia ingin privasinya dihargai.
Dia menyatakan ingin melakukan waktu senggangnya dengan tenang.
“Sampai saya kembali pada sepakbola, saya merasa saya mempunyai hak untuk melakukan kehidupan normal saya,” tutupnya.
