Rekrutmen Pemain Juventus Lebih Mudah Di Era Conte Daripada Allegri
BeritaJunior.com – Sporting director Juventus Fabio Paratici menyebutkan penerimaan pemain di masa Antonio Conte dikit lebih gampang ketimbang di masa Massimiliano Allegri. Rekrutmen Pemain Juventus Lebih Mudah Di Era Conte Daripada Allegri
Paratici telah lama ada di Juventus. Dia awal mulanya jadi salah satunya bawahan sporting director Bianconeri awal mulanya, Giuseppe Marotta.
Dia ikut bertindak menolong Juve menghadirkan beberapa pemain ke Turin. Diantaranya adalah Carlos Tevez. Kini, Marotta telah pindah ke Inter Milan dan itu berarti Paratici mesti kerja sendiri.
Dia ikut bekerja bersama dengan dua pelatih yang berlainan. Yang pertama dengan Conte dan lalu dengan Allegri.
Paratici menyebutkan kedua-duanya mempunyai hasrat pemain yang cukuplah berlainan karena strategi mereka ikut beda. Akan tetapi diantara kedua-duanya, dia menyebutkan mencari pemain target Conte lebih gampang ketimbang mencari pemain target Allegri.
“Conte dan Allegri? Pasar transfer dengan Conte lebih ke arah manfaat pemain berkenaan dengan apakah yang dia kehendaki,” katanya pada Sky.
“Itu perihal yang resmi, memang itu membuat pekerjaan mereka yang mencari pemain lebih gampang,” sambungnya. “Conte mempunyai style permainan dan, cukuplah pas, kami mesti temukan pemain yang pas dengan sistemnya.”
“Allegri, dalam makna itu, lebih fleksibel. Dia tidak mempunyai satu skema, dia lebih terbuka dan mempunyai semakin banyak jalan keluar. Jadi tujuan transfer dikit lebih diperluas,” terangnya.
Juve telah memenangi Scudetto tujuh kali berturut-turut. Mereka saat ini kuasai pertandingan domestik.
Namun mereka selalu tidak berhasil saat berupaya untuk dapat memenangi trofi di level Eropa. 2x mereka meluncur ke final tahun 2015 dan 2017, akan tetapi 2x juga mereka ditaklukkan.
Paratici juga menyatakan saat ini Juve mempunyai ambisi besar untuk dapat merampas trofi Liga Champions. Akan tetapi bukan bermakna saat ini mereka terobsesi dengan perihal tersebut.
“Ini ambisi kita, tapi ini bukan satu obsesi,” tutupnya.
