Sarri Menyukai Goal Morata
BeritaJunior – Manajer Chelsea, Maurizio Sarri menyatakan jika gol yang diciptakan Alvaro Morata merupakan yang sangat dia favoritkan musim ini. Gol yang disebut adalah gol ke-3 Chelsea yang diciptakan Morata dalam laga menantang Southampton. Sarri Menyukai Goal Morata
Chelsea memang barusan mencetak kemenangan besar 3-0 saat bertandang ke St Mary’s. Eden Hazard buka score dan lalu Ross Barkley menggandakan kelebihan The Blues. Morata cetak gopl ke-3 Chelsea pada injury time.
Sarri merasa suka lihat gol Morata itu karena prosesnya yang cukuplah indah. Sarri menyebutkan gol tersebut mencerminkan style sepakbola yang diharapkannya.
Dalam pertemuan wartawan saat laga, Sarri memberikan pujian pada beberapa pemain Chelsea yang bekerja bersama dengan baik untuk memberi kesempatan buat Morata. Chelsea dapat menyalurkan bola secara cepat dari kaki ke kaki sambil membawanya ke depan gawang.
Sarri memang ingin sekali lihat timnya bermain dengan satu atau dua sentuhan. Dia menyebutkan perihal itu adalah style sepakbola yang diharapkannya.
“Pasti, pastinya. Itu adalah gol favorite saya sejauh musim ini karena saya dapat lihat style sepakbola saya disana. Harusnya memang seperti ini,” kata Sarri seperti dikutip situs resmi klub.
“Kami menyalurkan bola dengan cepat sekali: satu sentuhan, optimal dua sentuhan dan kami dapat membawa bola ke gawang secara cepat. Saya pikir ini lah sepakbola style saya.”
Walau menang mutlak tiga gol tiada balas, tetapi Sarri tidak lihat kapasitas Chelsea telah prima. Dia masih temukan beberapa kekeliruan dalam permainan pasukannya dalam pertandingan menantang Southampton itu.
Dia merasa Chelsea harusnya dapat semakin bagus lagi, baik saat menyerang ataupun bertahan. Tidak hanya itu, dia memandang beberapa pemainnya telah lakukan beberapa kekeliruan dalam melawan serangan balik lawan.
“Kami mesti dapat lebih baik lagi dalam mengatur permainan. Kami masih dapat tingkatkan lagi kapasitas kami dalam babak defensif, dan kadang ikut dalam babak ofensif. Kami seringkali lakukan kekeliruan dalam menghadapi serangan balik. Sudah sempat ada situasi empat lawan tiga atau tiga lawan dua.”