by

Seorang Pengungsi yang Meraih Gelar Pemain Terbaik

Seorang Pengungsi yang Meraih Gelar Pemain Terbaik

BeritaJunior – Tim nasional Prancis berhasil menaklukkan tim nasional Kroasia dengan skor 4-2 pada final Piala Dunia 2018, Minggu (15/7/2018). Tidak lama sesudah pertandingan selesai, hujan lebat mengguyur Stadion Luzhniki, Moskow. Air hujan bercampur dengan air mata pemain serta simpatisan Kroasia, yang sangat terpaksa mengubur mimpi mereka untuk mencapai trofi prestise Piala Dunia. Tidak kecuali, Luka Modric. Seorang Pengungsi yang Meraih Gelar Pemain Terbaik

Seorang Pengungsi yang Meraih Gelar Pemain Terbaik

Di dalam guyuran hujan, kapten Kroasia, Luka Modric, maju ambil trofi Golden Ball. Dia dinobatkan jadi pemain terbaik pada Piala Dunia 2018. Tidak lama berselang, dia tampak emosional waktu dipeluk Presiden Kroasia, Kolinda Grabar-Kitarovic. Mereka saling kenakan jersey putih-merah punya Kroasia.

Modric tidak terlihat bahagia diganjar penghargaan titel pemain terbaik . Mungkin saja mukanya akan berhias senyum lebar bila Kroasia dapat menaklukkan Prancis di final, bukanlah demikian sebaliknya.

Kroasia berutang banyak pada Modrid atas prestasi fenomenal berubah menjadi runner up pada Piala Dunia edisi ini. Pemain Real Madric itu bukanlah sebatas menyumbangkan dua gol serta satu assist penting untuk timnya.

Tetapi, Modric selalu berusaha keras tidak kenal capek di bidang tengah lapangan. Dia juga cerdik memakai visinya untuk memimpin timnya, menyetel tempo, kirim umpan-umpan brilian, serta mengeksploitasi ruangan di ruang pertahanan lawan.

Luka Modric juga pintar berikan motivasi rekan-rekannya waktu Kroasia dalam posisi tertekan, termasuk juga hadapi waktu perpanjangan. Dia peluang meningkatkan kemampuan bertahan dalam desakan itu waktu melakukan waktu kecil yang penuh tantangan.

Waktu Modric berumur enam tahun , keluarganya berubah menjadi pengungsi. Milter Serbia waktu itu menyerang kota kelahiran Modric, di Modrici, pada 8 Desember 1991. Kakeknya ditembak serta tempat tinggalnya dibakar. Keluarga Modric sangat terpaksa mengungsi.

” Waktu perang pecah, kami berubah menjadi pengungsi. Itu kondisi yang sangatlah berat. Saya baru berumur enam tahun . Saya mengingat memori itu dengan jelas , namun itu memori yang tidak ingin Anda ingat, ” kata Modrid pada The Sun.

Modric serta keluarganya geser ke Kota Zadar, Kroasia, serta kesusahan bangun rumah. ” Kami tinggal di hotel sepanjang bertahun -tahun , karena alami kesusahan finansial. Namun saya selalu suka pada sepak bola, ” tambah Modric.

Menurut media Kanada The Loop, Modric tumbuh dengan berlatih sepeda di parkiran kosong. Tetapi, semuanya kesusahan itu justru bikin Modric berubah menjadi kuat.

” Perang bikin saya kuat. Itu waktu yang sangatlah berat untuk saya serta keluarga. Saya tidak ingin selalu mengingatnya, namun juga tidak ingin melupakannya demikian saja, ” tambah bekas pemain Tottenham Hotspur itu.

Rasa-rasanya tidak ada pemain yang lebih wajar mencapai Golden Ball selain Luka Modric. Dia betul-betul berubah menjadi ide skuat Kroasia sampai menapak partai puncak. Prestasi Kroasia betul-betul diluar duga an beberapa pencinta sepak bola dunia.

Kroasia ialah negeri yang cuma berpenduduk seputar 4 juta jiwa, berubah menjadi salah satu negara paling kecil yang berperan serta di Piala Dunia 2018. Negara itu bahkan juga baru merdeka pada 1991. Tetapi, Kroasia menunjukkan bukanlah team asal-asalan. Mereka mengukir prestasi terbaik selama sejarah berpatisipasi di arena Piala Dunia.

Peranan Modric sangatlah vital dalam perjalanan Kroasia ke partai puncak. Tidak heran, beberapa rekanan setimnya mulai bicara mengenai kans Modric menyapu titel Ballon d’Or. Penghargaan prestius itu dalam 10 tahun paling akhir cuma didominasi dua peman, Cristiano Ronaldo serta Lionel Messi.

Pelatih Kroasia, Zlatko Dalic, mengakui suka Modric terima Golden Ball menjadi pemain terbaik . Menurut dia, Modric bahkan juga wajar dianugerahi Ballon d’Or.

” Luka wajar mendapatkan Ballon d’Or. Kami bukanlah juara dunia, namun kami mempunyai pemain terbaik . Modric lakukan pekerjaannya dengan mengagumkan di Piala Dunia. Dia memimpin team. Kroasia maju ke final tidak terlepas dari sumbangsihnya. Kami suka dengan penghargaan yang diperolehnya, ” tutur Dalic.

News Feed