Site icon BeritaJunior.com

Usia Tua Tidak menjadi Hambatan buat Slamet Nurcahyo

Pada Akhirnya Madura United berhasil akhiri paceklik kemenangan di matchday ke 23 Liga 1 2017. Melawan Arema FC di markas sendiri, Madura United berhasil menuai kemenangan dengan score 2-0. Sosok kunci kemenangan Laskar Sapeh Kerrab di kompetisi itu adalah Slamet Nurcahyo, yang membuat 2 gol. Dari raihan golnya itu, tidak salah membuatnya jadi pahlawan kemenangan Madura United.

Keseluruhan, 2 gol yang diciptakan Slamet di kompetisi kontra Arema itu telah menggenapkan 4 gol yang dia buat di pertandingan Liga 1 2017. Raihan golnya memanglah masih tetap jauh dengan Greg Nwokolo yang mengoleksi 9 gol atau Peter Odemwinge dengan 13 gol, namun tanpa ada kehadiran Slamet, 2 penyerang itu mungkin saja akan kesusahan agar bisa membuat gol untuk Madura.

Peranan Slamet di tempat gelandang serang itu buat dia dituntut untuk memiliki visi bermain bagus, terutama untuk pendistribusian bola yang tidak cuma memercayakan operan akurat. Slamet mempunyai kekuatan itu semuanya, dengan di dukung kekuatan dribel yang ciamik, dia bisa bergerak agresif terutama waktu jadi penghubung pada bidang depan serta tengah.

Gerakan Slamet yang licin hingga susah untuk di hentikan pemain lawan, belum juga kejelian Slamet manfaat membebaskan bola saat dianya dikepung lawan. Saat lakukan dribel, rataan kesuksesannya melalui pemain lawan sebesar 52%.

2 gol yang dia buat ke jala Arema FC adalah bukti bagaimana jelinya Slamet waktu bergerak tanpa ada bola. Gol pertama, dia memperoleh pengawalan cukup ketat dari pemain Arema saat lakukan dribling memberi umpan pada Rendi Siregar, yang kembalikan kembali pada Slamet yang berhasil terlepas dari pengawalan pemain Arema.

Sistem sama berlangsung dalam gol keduanya. Selepas lakukan gerakan dari lini tengah, lalu bola dia umpan ke Thiago Furtuoso yang melepas tembakan keras kearah gawang.

Sesungguhnya bola bisa ditepis penjaga gawang Arema, namun pemain bertahan Arema tidak lihat gerakan dari Slamet yang segera merangsek untuk menyambar bola muntahan barusan. Tidak ada yang mengawal, Slamet berhasil menyongsong bola dengan tandukannya dan jadikan timnya unggul dengan score 2-0.

“Ini bukan sekedar kerja saya sendiri. Hasil kompetisi ini adalah kerja sama semuanya pemains dalam skuad kami. 2 gol yang saya cetak ini spesial di persembahkan untuk beberapa fans yan sudah mensupport perjuangan tim, ” ungkap Samet sesudah pertandingan bubaran.

Begitu impresifnya Slamet, sewaktu umurnya yang telah tidak muda sekali lagi, yaitu 34 th.. bisa disebut umur itu adalah umur senja untuk pemain sepak bola. Biasanya, di umur itu pesepakbola banyak memerlihatkan penurunan perform, ini adalah hal lumrah, karenanya yaitu siklus dan tidak bisa disalahkan mengingat selalu menambahnya usia juga disertai penurunan peranan dari organ badan.

Exit mobile version