Site icon BeritaJunior.com

Regenerasi Pemain Sepak Bola di Liga Champions 2019-2020

Barcelona's Guinea-Bissau forward Ansu Fati gestures during the Spanish league football match between FC Barcelona and Real Valladolid FC at the Camp Nou stadium in Barcelona on October 29, 2019. (Photo by LLUIS GENE / AFP) (Photo by LLUIS GENE/AFP via Getty Images)

Jakarta – Liga Champions 2019-2020, khususunya matchday keenam menghadirkan fenomena baru. Nama-nama tua tersingkir dan digantikan oleh para pesepak bola Generasi Z yang tampil memukau.

Delapan pemain berusia di bawah 21 tahun menjadi protagonis pada laga pamungkas babak grup Liga Champions. Rodrygo dan Vinicius (Real Madrid), Ansu Fati (Barcelona), João Felix (Atlético), Kylian Mbappé (PSG), Jadon Sancho (Dortmund), Phil Foden (Manchester City) and Ryan Sessegnon (Tottenham Hospur) sukses mencetak gol.

Semua pemain itu tak cuma mencetak gol, namun juga memberikan kemenangan buat timnya masing-masing. Ini menjadi pertanda bahwa regenerasi sepak bola Eropa telah dimulai.

Pesepak bola Generasi Z memang sedang membanjiri Liga Champions. Selain nama-nama di atas, masih ada beberapa pemain lagi yang mampu bermain gemilang sepanjang fase grup.

Erling Braut Haaland merupakan contoh nyata betapa Kaum Millenials juga tak mau kalah dengan para pemain yang lebih tua atau senior. Siapa yang pernah menyangka pemain kelahiran 2000 itu bisa bersaing dengan Robert Lewandowski di daftar top scorer Liga Champions?

Deretan Pemain Bola Generasi Z Curi Perhatian di Panggung Liga Champions

Ansu Fati

Ansu Fati adalah satu-satunya pemain yang mencetak sejarah pada matchday keenam Liga Champions 2019-2020. Menghadapi Inter Milan di San Siro, Fati menjadi pencetak gol termuda Liga Champions (tidak termasuk format lama) pada usia 17 tahun 40 hari.

Spesialnya lagi, ia mencetak gol kemenangan pada menit 86′. Golnya membuat skor menjadi 2-1 untuk kemenangan Barcelona.

Vinicius Junior dan Rodygo

Di Real Madrid, Generasi Z berasal dari Brasil. Rodygo (18) membuka skor ke gawang Club Brugge, sementara Vinicius (19) membalikkan keadaan menjadi 2-1. Pada akhir laga, Los Blancos menang 3-1.

Joao Felix

Tim Spanyol lainnya yang tengah menjakani masa transisi adalah Atletico Madrid. Diego Simeone rela merogoh kocek hingga 127 juta euro demi mendaratkan Joao Felix yang baru berusia 20 tahun.

Pada laga terakhir kontra Locomotiv Moscow, pemain asal Portugal itu mencetak gol lewat titik putih. Awalnya, bek kanan Kieran Trippier yang dipercaya, namun setelah gagal, Joao Felix yang menjadi eksekutor berikutnya sukses menjadi algojo.

Jadon Sancho

Bermain di Jerman sebagai orang Inggris tidaklah mudah. Namun, Jadon Sancho mampu memikul beban tersebut bersama Borussia Dortmund, tak cuma di Bundesliga, tetapi juga di Liga Champions.

Gelandang serang berusia 19 tahun itu mencetak satu gol pada pertandingan keenam fase grup kontra Slavia Praha. Pada akhir laga, Dortmund menang 2-1.

Kylian Mbappe

Untuk nama ini sepertinya tidak perlu kaget lagi. Kylian Mbappe bisa dianggap sebagai sedikit dari lusinan pemain muda bertalenta yang mampu tampil konsisten.

Terakhir, pada laga kontra Galatasaray yang dimenangi PSG dengan skor 5-0, Mbappe menyumbangkan satu gol, tepatnya gol keempat.

Phil Foden dan Ryan Sessegnon

Jika Manchester City memiliki Phil Foden, maka Tottenham Houtspur mempunyai Ryan Sessegnon. Bedanya, Foden mencetak gol dan membawa timnya menang 4-1 atas Dinamo Zagreb, sementara Sessegnon mencetak gol tapi gagal memberikan kemenangan buat Spurs kala bersua Bayern Munchen.

Exit mobile version