Band Pussy Riot Dilarang Menghadiri Ajang Olahraga
BeritaJunior – Pertandingan final di Piala Dunia 2018 di Rusia sudah sempat diwarnai insiden. Empat personil band punk Rusia, Pussy Riot, nekat menerobos lapangan waktu pertandingan final di Stadion Luzhniki, berjalan Minggu 15 Juli 2018 lalu . Band Pussy Riot Dilarang Menghadiri Ajang Olahraga
Suatu pengadilan di Moskow, lalu menjatuhkan hukuman 15 hari penjara pada empat anggota grup memprotes Pussy Riot, karena mengganggu final Piala Dunia. Hakim juga melarang mereka menghadiri acara olah raga sepanjang tiga tahun .
Mereka menginvasi lapangan dengan berseragam polisi palsu. Tindakan anggota band punk ini, berjalan dimuka Presiden Rusia Vladimir Putin serta petinggi tinggi lain nya dari semua dunia.
Keempatnya merupakan Veronika Nikulshina, Olga Pakhtusova, Olga Kurachyova serta Pyotr Verzilov, hanya satu lelaki.
Kurachyova menyampaikan tindakan mereka ditujukan untuk mempromokan kebebasan bicara serta mengutuk kebijakan FIFA.
” Sangatlah disayangkan kami mengganggu beberapa olahragawan, ” kata Kurachyova pada wartawan, Senin.
” FIFA ikut serta dalam permainan yang tidak adil, sayangnya FIFA merupakan rekan kepala negara yang lakukan represi, yang tidak mematuhi hak asasi manusia. ”
Verzilov menyampaikan tindakan itu juga ditujukan untuk tunjukkan bagaimanakah ” negara, berbentuk polisi, mengganggu kehidupan orang-orang “.
Awal kalinya, tiga anggota Pussy Riot dipenjara pada tahun 2012 karena lakukan memprotes pada Putin dalam suatu gereja, serta grup itu semenjak itu berubah menjadi lambang aksi secara langsung anti-Kremlin.
Bek Kroasia Dejan Lovren, yang menggerakkan penyusup lelaki ke samping di lapangan, menyampaikan pada wartawan jika insiden itu sudah mengganggu laga pada peristiwa penting untuk timnya.
Laga, yang dimenangkan Prancis 4-2, dilihat dari tribun Putin serta Presiden Prancis serta Kroasia.