by

Imbang Lawan Wolves Mourinho Kritik Mentalitas MU

Imbang Lawan Wolves Mourinho Kritik Mentalitas MU

BeritaJunior – Pelatih Manchester United, Jose Mourinho mengakui sedih berdasar hasil imbang yang dicapai timnya menantang Wolverhampton Wanderers semalam. Mourinho menyebutkan timnya memberikan mentalitas yang begitu jelek sehingga mereka tidak berhasil mencapai point penuh. Imbang Lawan Wolves Mourinho Kritik Mentalitas MU

Imbang Lawan Wolves Mourinho Kritik Mentalitas MU

Streak kemenangan Manchester United mesti berhenti semalam. Mereka cuma dapat mencapai hasil imbang saat menjamu Wolverhampton Wanderers di Old Trafford dengan score 1-1.

United sendiri memang tampil kurang optimal pada pertandingan tersebut. Walau sudah sempat unggul 1-0 karena gol Fred, perform setan merah alami penurunan di awalnya babak ke-2 sehingga gawang mereka dibobol Joao Moutinho melalui pola serangan balik.

Mourinho menyebutkan kekalahan timnya ini dikarenakan jika timnya tidak keluarkan potensi terbaik mereka. “Perform kami betul-betul membuat saya terperanjat,” membuka Mourinho pada Premier League

Mourinho mengaku jika hasil imbang yang dicapai timnya itu karena mereka bermain dengan kurang optimal selama pertandingan.

“Anda dapat lihat bagaimanakah cara kami kebobolan, dimana kami kehilangan bola di lini tengah. Mereka [Wolves] bermain dengan fresh karena mereka tidak bermain di dalam minggu.”

“Kami ketahui bagaimanakah cara Moutinho dan [Ruben] Neves bermain, dimana mereka tidak memberi banyak peluang buat kami untuk bermain. Akan tetapi sebenarnya permainan kami begitu tidak berkelanjutan, tidak dinamis dan tidak kreatif benar-benar.”

Di kesempatan ini Mourinho juga mengkritik beberapa pemain MU yang ia nilai tidak keluarkan potensi terbaik mereka pada laga ini.

“Saya fikir Wolves patut memperoleh point ini karena mereka bermain lewat cara yang saya gemari, dimana mereka bermain seperti bermain di final Piala Dunia. Sikap seperti itulah yang saya kehendaki dari beberapa pemain saya dan sayang sekali kami tidak memilikinya sesaat mereka mempunyai itu.”

“Sikap itu jadi pembeda, karena mereka telah tampil mendesak sejak menit pertama. Mereka mainkan tiap-tiap bola dengan intensitas yang optimal dan mereka mempunyai keinginan yang besar sesaat kami tidak mempunyai itu.”

“Perihal seperti ini semestinya anak kecil di akademi juga paham, karena anda tidak butuh pengalaman yang banyak untuk pelajari perihal itu. Itu hukum basic sepakbola, dimana anda mesti bermain dengan kekuatan serta konsentrasi yang optimal, terkecuali anda bermain di liga yang begitu lemah dan menantang tim yang sangat-sangat lemah, dimana dengan 20% potensi anda, anda dapat menang. Akan tetapi di Liga ini, anda tidak dapat laku seperti itu.” keluh eks juru strategi Chelsea tersebut.

News Feed