Solari Tak Ingin Dibandingkan Dengan Zidane
BeritaJunior – Pelatih baru Real Madrid, Santiago Solari, malas bila publik memperbandingkan dirinya dengan Zinedine Zidane. Karena, Solari memandang bila Zidane adalah pemain yang hebat dan wajar untuk dilewatkan sendirian pada levelnya. Solari Tak Ingin Dibandingkan Dengan Zidane
Santiago Solari barusan ditunjuk menjadi pelatih sesaat Real Madrid. Pria asal Argentina tersebut ditugaskan untuk menukar Julen Lopetegui yang dikeluarkan selesai mencapai hasil jelek pada 14 pertandingan jadi pelatih Real Madrid.
Solari sendiri miliki beberapa persamaan dengan Zidane. Kedua-duanya sempat bermain untuk Real Madrid. Sebelum ditunjuk menjadi pelatih tim penting, kedua-duanya sempat juga melatih Real Madrid Castilla terlebih dulu.
Baik Solari ataupun Zidane, ikut saling ditunjuk di pertengahan musim. Pada tahun 2016 lalu, Zidane ditunjuk menjadi pelatih menukar Rafael Benitez. Namun, Solari malas dibanding dengan pelatih dari Prancis.
Menurut Santiago Solari, Zinedine Zidane wajar ada di level sendiri. Karena, ia telah mencapai beberapa hal menjadi pemain dan pelatih. Sesaat, Solari baru mengawali karirnya menjadi pelatih bersama dengan tim Real Madrid Castilla.
Solari ikut cuma ditunjuk menjadi pelatih sesaat, beritanya ia dikasih waktu sampai dua minggu ke depan untuk melatih Gareth Bale dan kolega. Sesaat, saat itu Madrid menunjuk Zidane menjadi pelatih masih.
“Mari kita biarlah Zidane sendirian,” kata Solari diambil dari situs resmi Real Madrid.
“Zidane adalah salah satunya yang paling besar di Real Madrid. Kita tidak dapat selalu membicarakan mengenai ia, lebih baik meninggalkannya sendirian dalam kebesarannya dan tidak butuh membandingkannya dengan siapa juga,” sambungnya.
Walau cuma berstatus menjadi pelatih sesaat, Santiago Solari akan masih nikmati saat-saat dimana ia jadi pelatih kepala Real Madrid. Pelatih berumur 42 tahun mengakui bangga dapat jadi sisi dari Madrid menjadi pemain dan pelatih.
“Bekerja untuk Real Madrid adalah satu kesempatan besar. Saya begitu suka dan telah menantikan rintangan ini. Saya pernah jadi pemain dan memberi sampai tetes keringat paling akhir di pakaian ini,” tandas Solari.
